Jumat, 30 Januari 2015

Tentang 5W+2H

5W+2H itu meliputi :
1.What
2.Where
3.Why
4.When
5.Who
6.How
7.How much


berikut contoh 5W+2H tentang internet :



W yang pertama, What?
Apa sih Internet itu? Internet adalah serangkaian jaringan komputer yang menjangkau wilayah luas (global/mendunia). Mungkin akan banyak sekali jika harus membahas teori-teori seputar jaringan komputer satu-persatu, namun disini saya memiliki kesimpulan demikian karena saya merasa dengan Internet kita dapat menjangkau dunia. Saat ini hampir seluruh manusia di dunia menggunakan Internet, bayangkan berapa banyak komputer yang saling terhubung dengan adanya Internet tersebut.

W yang kedua, Where?
Dimana kita dapat mengakses Internet? Secara umum kita dapat mengakses Internet di warung-warung Internet yang sekarang ini sudah banyak sekali jumlahnya. Seiring perkembangan zaman, sekarang untuk mengakses Internet kita tidak perlu bersusah payah mencari warung Internet atau cafe-cafe yang menyediakan jaringan Wi-fi. Dimanapun selama kita memiliki perangkat untuk terhubung dengan Internet, kita dapat berinternet ria sesuka kita.

W yang ketiga, Why?
Kenapa sih harus Internet? Karena Internet merupakan tempat dimana kita bisa menemukan informasi apapun yang kita inginkan dan yang kita butuhkan. Mulai dari materi pembelajaran, artikel-artikel, berita dan berbagai informasi lainnya.  Selain itu sekarang ini sudah banyak media sosial seperti 
Facebook
 dan Twitter yang dapat kita manfaatkan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang kita kenal tanpa harus tatap muka. Dengan akses data yang sangat cepat, maka tidak diragukan lagi bahwa Internet sudah menjadi suatu kebutuhan bagi Manusia di seluruh belahan dunia.

W yang keempat, When?
Kapan aja sih kita membutuhkan Internet? Kebutuhan akan Internet untuk setiap orang pasti akan berbeda-beda, tegantug dari seseorang itu sendiri. Seorang Pelajar sangat membutuhkan Internet saat Ia mendapat tugas dari gurunya disekolah, lain lagi dengan seorang pebisnis yang setiap saat membutuhkan Internet untuk mencari berbagai informasi seputar bisnisnya. Ada kalanya dimana kita sangat membutuhkan Internet dan ada saatnya juga dimana kita tidak terlalu membutuhkan Internet, jadi manfaatkanlah Internet semaksimal mungkin dan sesuai dengan keperluan.

W yang kelima, Who?
Siapa saja yang dapat mengakses Internet? Seperti yang sudah diceritakan pada awal paragraf bahwa siapa saja boleh menggunakan Internet. Mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, dari pelajar sampai pebisnis dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi perlu diingat bahwa informasi dan konten-konten di Internet sangat beragam jadi dibutuhkan pengawasan dan bimbingan tersendiri untuk anak-anak dibawah umur yang akan menggunakan Internet.

Tambahan H yang pertama, How?
Terus gimana caranya supaya bisa terhubung ke Internet? Untuk dapat terhubung dengan Internet dibutuhkan beberapa perangkat/device sebagai media penghubung. Pertama adalah perangkat dengan sistem operasi, misalnya komputer atau Handphone. Sistem operasi diperlukan selain sebagai antarmuka juga sebagai pengatur/kontrol selama kita terhubung ke Internet. Kedua, perangkat yang bisa mengirim dan menerima data yang dikenal dengan sebutan Modem. Secara garis besar modem terbagi menjadi 2 tipe yaitu Internal dan Eksternal dan yang saat ini sedang booming adalah USB Modem. Mungkin karena mudah digunakan dan bisa dibawa kemanapun kita pergi, si USB Modem ini menjadi pilihan dari kebanyakan orang.

H yang kedua, How Much?
Berapa besar sih biaya yang dibutuhkan? Sekarang ini biaya untuk terhubung dengan Internet sudah mulai terjangkau. Dengan Rp. 5000,- saja sudah bisa Internetan selama 2 jam di warung Internet, cukup murah untuk kalangan Pelajar. Bagi pengguna USB Modem biasanya mereka lebih suka membeli paket Unlimited bulanan mulai dari Rp. 50.000,- perbulan. Dengan kecepatan akses yang lumayan tentunya sebanding dengan apa yang kita keluarkan. Untuk koneksi yang lebih cepat kita bisa memasang TV kabel, Saluran telepon dan layanan Broadband dengan biaya bulanan yang tentunya lebih besar.




sumber : http://selaseptian020.blogspot.com/2013/02/5w-2h-tentang-internet-versi-sela.html

PENGERTIAN 5W+1H

Untuk menjadi jurnalis 5W 1H ini sangat penting, terutama menulis “lede” (ada yang menyebutnya “lead”) berita, yakni satu paragraf (atau dua paragraf) pembuka berita. Dalam kurang-lebih 35-40 kata, harus menyisipkan 5W 1H ini. Itu dalam menulis berita.
Bagaimana 5W 1H ini dalam mengembangkan cerita? sebelum terjun kelapangan jurnalis harus mengetahui formula 5W 1H dalam bahasa Inggris sebagai berikut:

·         Who is it about? = tentang siapa?
·         What happened? = apa yang terjadi?
·         Where did it take place? = dimana peristiwa terjadi?
·         When did it take place? = kapan peristiwa terjadi?
·         Why did it happen? = mengapa hal itu terjadi?
·         How did it happen? = bagaimana hal itu terjadi?

Yang saya maksud 5W 1H (who, what, where, when, why, how) dalam mengembangkan ide cerita, bukan menjejalkan rumus kuno Rudyard Kipling ini ke dalam tubuh cerita, baik itu cerpen ataupun novel, sebagaimana menulis berita langsung. Akan tetapi, mengembangkan 5W 1H semata-mata untuk mengembangkan ide cerita.


sumber : http://andriadinappa.blogspot.com/2014/04/pengertian-5w-1h.html

PENGERTIAN TRAILER,TEASER,CLIP,FEATURETTE,TV-SPOT DAN BEHIND THE SCENE

A.Trailer
Dalam dunia perfilman, trailer lebih sering diartikan sebagai bentuk promosi sebuah film yang akan tayang. Panjang sebuah video trailer lebih kurang 2-3 menit. Muncul pertama kali di tahun 1913 untuk mempromosikan film The Pleasure Seekers di Amerika Serikat. Trailer juga memuat plot inti cerita dalam film, termasuk pemeran, sutradara, produser, distributor dan waktu tayang film tersebut.

Trailer film ini booming di pertengahan 1990-an, ketika internet mulai mewabah di seluruh penjuru dunia. Bahkan saat ini, trailer film melalui video di internet seakan sudah menjadi media promosi paling efektif dalam promosi sebuah film. Beberapa produser film blockbuster merilis video trailer film mereka setahun sebelum waktu tayangnya di bioskop.

B.Teaser
Teaser dalam bahasa Indonesia berarti 'penggoda'. Teaser memang dirilis dengan tujuan untuk menggoda atau membuat orang bertanya-tanya atau penasaran atas sebuah film. Dengan durasi lebih kurang 1 menit, teaser lebih memuat cuplikan-cuplikan adegan dalam sebuah film dan minim keterangan tentang film tersebut. Teaser film juga dirilis sebelum trailer film dan dibuat untuk promosi awal mengenalkan sebuah film yang akan tayang dengan tujuan untuk bahan perbincangan masyarakat.

C.Clip
Lebih pendek dari teaser, clip lebih ditujukan untuk fokus ke adegan-adegan inti sebuah film. Walau dengan durasi antara 30 detik sampai 1 menit, clip dibuat secara singkat, padat, jelas dan mengena kepada calon penonton.

D.Featurette
Beberapa fitur dalam film akan dimunculkan di sini. Featurette lebih diartikan sebagai cuplikan yang ada dalam film dan dibuat untuk membahas beberapa adegan dalam sebuah trailer bersama pemeran dalam film tersebut. Beberapa featurette juga dijadikan fitur tambahan dalam kepingan DVD film tersebut. Featurette biasanya dimunculkan setelah trailer sebuah film dirilis. Durasi featurette biasanya 3 menit.

E.TV-Spot
Sesuai sebuatannya, video TV-spot untuk cuplikan film memang ditujukan untuk promosi di media televisi. Singkat dengan durasi yang berkisar 20-30 detik, TV-spot seakan dibuat dalam konteks yang padat, mudah dimengerti dan harus merangkum keseluruhan isi film yang akan tayang tersebut, dengan harapan mengena langsung kepada calon penonton secara umum.

F.Behind The Scene
Behind-the-Scenes adalah potongan video yang menampilkan cuplikan proses pembuatan sebuah film. Behind-the-Scenes biasanya dipandu oleh sutradara, produser dan pemain dalam film tersebut. Durasinya hampir sama dengan trailer sebuah film, 2-3 menit. 




sumber : https://www.facebook.com/notes/the-movie-holic/perbedaan-trailer-teaser-clip-featurette-tv-spot-dan-behind-the-scenes/471859056170315

Kamis, 29 Januari 2015

ESTABLISHING

Seharusnya hari ini posting gambaran storyboard, tapi karna gambaran storyboardnya belum selesai. Jadi hari ini aku mau ngepost pengertian tentang ESTABLISHING. :)



ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.


sumber : http://andikpi.blogspot.com/2011/07/materi-perfilman.html

Selasa, 27 Januari 2015

STORYBOARD

A. Pengertian Storyboard
     Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia. 
Storyboard menggabungkan alat bantu narasi dan visual pada selembar kertas sehingga naskah dan visual menjadi terkoordinasi. Storyboard sangat diperlukan, karna digunakan untuk menjadi gambaran dasar dalam sebuah produk yang akan kita bangun. Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian-rangkaian kejadian dalam sebuah produksi film, termasuk film animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau pembuat scenario. Jadi diharapkan dengan sebuah format storyboard yang dibangun bisa dibaca dengan mudah baik oleh sang pembuat ataupun oleh orang-orang yang terlibat dalam pembuatan produk tersebut dan mengerti urutan kejadian yang dimaksudkan oleh storyboard tersebut.

contoh storyboard : 


sekian pengertian storyboard dari saya. Thanks for reading and watching :)

sumber : http://nefisigulo.blogspot.com/2013/01/pengertian-storyboard.html


Senin, 26 Januari 2015

TYPE of SHOT

Tipe-Tipe Shot


1. Aerial Shot
    Sebuah tembakan eksterior difilmkan dari - hey! - Udara. Sering digunakan untuk membuat       (biasanya eksotis) lokasi. Semua film di 70-an terbuka dengan satu - FAKTA.
CONTOH :
Pembukaan The Sound Of Music (1965). Sama sekali sekarang, "Bukit-bukit masih hidup ..."


2. Arc Shot
    Tembakan di mana subjek dilingkari oleh kamera. Dicintai oleh Brian De Palma, Michael Bay.
CONTOH
Tembakan di De Palma Carrie (1976) di mana Carrie Putih (Sissy Spacek) dan Tommy Ross (William Katt) menari di prom. The berputar-putar kamera bergerak merupakan euforia pusing nya, lihat?

3. Bridging Shot
    Sebuah tembakan yang menunjukkan pergeseran waktu atau tempat, seperti garis bergerak melintasi peta animasi. Baris yang memiliki lebih mil udara dari Richard Branson.
CONTOH
Perjalanan dari AS ke Nepal pada Raiders Of The Lost Ark (1981).



4. Close Up
    Sebuah tembakan yang membuat hanya wajah penuh dalam bingkai. Mungkin blok bangunan yang paling penting dalam cerita sinematik.
CONTOH
Wajah Falconetti dalam The Passion Of Joan Of Arc (1928).



5. Medium Shot
    Tembakan yang memanfaatkan framing yang paling umum dalam film, menunjukkan kurang dari tembakan panjang, lebih dari close-up. Jelas.
CONTOH
Setiap Film John Ford (yaitu The Pencari), master dari pertengahan ditembak.



6. Long Shot
    Sebuah tembakan yang menggambarkan seluruh karakter atau objek dari kepala sampai kaki. Tidak selama tembakan pendirian. Alias tembakan lebar.
CONTOH
Omar Sharif mendekati kamera pada unta di David Lean Lawrence Of Arabia (1962).



7. Cowboy Shot
     Sebuah tembakan dibingkai dari pertengahan paha atas, disebut demikian karena penggunaan berulang di Western. Ketika datang, Anda tahu Clint Eastwood adalah untuk menembak pantat Anda.
CONTOH
Tiga arah kebuntuan dalam The Good, The Bad Dan The Ugly (1966).



8. Deep Focus
    Sebuah tembakan yang membuat latar depan, jalan tengah dan latar belakang semua dalam fokus yang tajam. Dicintai oleh Orson Welles (dan sinematografer Gregg Toland). Desainer produksi membenci mereka. Berarti mereka harus menempatkan detail di seluruh set.
CONTOH
Thatcher (George Couloris) dan ibu Kane (Agnes Moorehead) membahas Charles (Buddy Swan) nasib 's sedangkan anak laki-laki bermain di latar belakang dalam Citizen Kane (1941).



9. Dolly Zoom
    Sebuah tembakan yang melihat track kamera maju ke arah subjek sekaligus perkecil menciptakan pusing, efek pusing. Dimulai pada Hitchcock Vertigo (1959), juga muncul dalam scarefests seperti Michael Jackson Thriller video (1983), Shaun Of The Dead (2004), The Evil Dead (1981) dan The Goofy Movie (1995). Ini adalah setara sinematik dari frase "Uh-oh".
CONTOH
Kapolres Brody (Roy Scheider) melihat anak Kintner (Jeffrey Voorhees) mendapatkannya di Jaws (1975). Bukan pertama tapi yang terbaik.



10. Dutch Tilt
      Sebuah tembakan di mana kamera dimiringkan pada sisinya membuat sudut kooky. Sering digunakan untuk menunjukkan disorientasi. Dicintai oleh Ekspresionisme Jerman, Tim Burton, Sam Raimi dan para perancang penjahat persembunyian di tahun 60-an TV Batman.
CONTOH
Awal adegan laboratorium di Bride Of Frankenstein (1935).




TEKNIK PENCAHAYAAN

Teknik Pencahayaan Dalam Photography

    Sebelumnya pernah dibahas tentang cahaya buatan (articial lighting). Kali ini akan dibahas beberapa teknik lighting yang umum digunakan. Mengacu pada pemahaman fotografi sendiri yang berarti ‘melukis dengan cahaya’ maka tanpa adanya suatu cahaya tidak akan karya fotografi. Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi.
1.Hi Key
2.Low Key
3.Candle Light
4.Split
5.Horror
6.Butterfly

7.Rembrandt



1. High Key Lighting


High Key Lighting
Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.

2.  
Low Key Lighting



Low Key Lighting
Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto.


3.  
Candle Light

Candle Light - Photo by: Tuhin
Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.
Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah.

4. 
Split Lighting






Minggu, 25 Januari 2015

TIME LINE

A.Pengertian Time Line
    Pengaturan durasi sebuah scene-jumlah frame pada suatu scene. Timeline dapat digunakan untuk mengatur dan menggabungkan animasi berbagai teks atau gambar.

sumber : http://www.deskripsi.com/komputer/timeline

B.Event Time Line
    Event timeline merupakan sebuah dokumen tertulis yang memuat secara ringkas ihwal rencana jadwal waktu kerja dan kapan setiap pekerjaan harus dimulai dan selesai dilakukan tahap demi tahap secara berurutan mulai dari awal persiapan, koordinasi, perencanaan, hingga berakhirnya sebuah event. Bisa dikatakn bahwa event timeline merupakan “Peta” untuk melaksanakan sebuah event.

C.Tahap Menyusun Time Line
    Event timeline setidaknya harus memuat pekerjaan pokok, komponen, juga elemen yang akan dihadirkan dalam serangkaian acara. Tentu untuk lebih pas, kita harus mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan yang akan kita selesaikan. Hal tersebut sudah merupakan hal yang wajib dilakukan, alokasi waktu jika tidak tepat dapat berakibat fatal dikemudian hari. Kemudian pekerjaan tersebut haru disusun secara berurut, tahap demi tahap dan menghitung waktu mundur dari hari H.
Berikut adalah tahap menyusun event timeline:
1.  Mencatat kebutuhan fisik, teknis operasional, dan unsur-unsur pokok yang akan dihadirkan dalam event yang akan diselenggarakan.
2.    Menentukan daftar prioritas pekerjaan, mana yang haru dilakukan / dikerjakan lebih awal.
3.    Menghitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk setiap pekerjaan.
4.    Menyusun tugas / pekerjaan secara berurut tahap demi tahap dengan hitungan waktu mundur dari hari -H
Sebenarnya dalam menyusun timeline tidak ada cara yang baku, karena tergantung dari acara yang akan diselenggarakan. Jadi, jika Anda bertanya bagaimana menyusun timeline yang baik dan benar, maka akan sulit, karena tidak ada aturan baku dalam penyusunan event timeline. Tapi, paling tidak harus memuat elemen-elemen sebeagai berikut:
           -Nomor urut pekerjaan sebelum hari – H
·         -Jadwal pekerjaan (kepan dimulai dan selesai)
·         -Deskripsi pekerjaan / tugas / kegiatan
·         -Penanggung jawab pekerjaan
·         -Keterangan status pekerjaan (on progress / finish / failure / etc)


x    D.Strategi Menyusun Event Time Line
   Mulai mengerjakan sejak 5 bulan sebelum hari – H atau beberapa minggu sebelum hari – H, tergantung dari jenis acara yang akan diselenggarakan. Hal tersebut sebagai antisipasi terjadi hal yang diluar dugaan.
Susun timeline bersama semua anggota. Paling tidak semua anggota harus memegang semua dokumen event timeline yang disusun seupaya mereka tahu apa dan kapan haru dimulai juga kapan harus selesai.

E.Fungsi Event Time Line
    
  • Sederhananya, event timeline akan menjadi dokumen penting yang merupakan dokumen panduan langkah kerja. Ibarat sebuah peta. Event timeline yang sudah disusunpun dapat dibagikan kepada mitra, semua anggota tim, para pemasok barang, dan semua pihak yang akan terlibat.
  • Sebagain instrumen untuk mengelola, mmelakukan supervisi, berkoordinasi, dan berkomunikasi dengan seluruh anggota tim pelaksana dan mitra kerja.
  • Sebagai alat untuk memonitoring perkembangan setiap pekerjaan dan kinerja tim.
  • Sebagai sarana referensi dalam rapat dengan tim pelaksana.



sumber : http://jadwal-training.com/lebih-dalam-tentang-event-timeline.html

Thanks for watching :)








Kamis, 22 Januari 2015

Macam-macam jenis lensa & Fungsinya

LENSA FIX (Lensa Normal)
Secara bahasa gampangnya, lensa ini tidak memiliki fungsi/fasilitas Zooming. Karena lensa jenis ini memiliki sudut pandang atau pembesaran yang tetap, jadi ketika menggunakannya si FG (Fotografer) harus maju/mundur demi mengejar sudut pandang atau pembesaran yang maksimal. Biasanya FG menggunakan jenis lensa ini untuk memotret Model, Benda mati/hidup yang tidak membutuhkan bidang lebar (croping ketat) dan untuk mengejar bokeh, serta sesuai bentuk aslinya(bukan ukuran aslinya). Contoh hasilnya (lensa fix 50mm, f1,6):



NO editing, Just Resize
LENSA ZOOM / LENSA ZOOMING VARIO
Lensa jenis ini, tentunya sesuai dengan sebutannya adalah perbedaan dari lensa fix. Dimana lensa zooming ini memiliki fungsi zoom (memperbesar obyek). Jadi FG tak perlu lagi maju/mundur selama masih dalam jangkauan lensa yang digunakannya demi memperbesar obyek. Biasanya lensa jenis ini sudah bawa’an satu paket dengan pembelian 
camera
 DSLR yang standart. Lensa Zoom sekarang memiliki 18mm sudut pandang terlebarnya dan pembesaran 200mm. Akan tetapi banyak lensa jenis ini di pasaran dg berbagai size (18-55mm, 18-135mm, 18-200mm, dsb).Jadi biasanya FG menyebutnya lensa “Sapu jagad” yang artinya, bisa digunakan dalam segala medan. Lensa jenis ini biasanya digunakan untuk pemotretan Documentasi,dsb.  Karena sangat mudah untuk mengejar moment acara. Contoh dari lensa 18-200mm, cekidot:



Contoh hasil lensa 18-200mm, No Editing just resize :D
LENSA WIDE
Lensa yang memiliki sudut pandang lebih dari 45°, lensa jenis ini cenderung mengecilkan obyek namun meluaskan sudut pandang. Karena memiliki sudut pandang yang luas, jadi sering digunakan untuk pemotretan Cityscape, Landscape, Interior ataupun Eksterior. Dimana kekurangan lensa ini memiliki distorsi yang lumayan tinggi, jadi tidak disarankan untuk memotret model secara close-up yang nantinya di hasil akan terkesan lebih gendut. Lensa Wide biasanya memiliki dimensi/size:
  •  11-16mm f/2.8 DX
  •  10-20mm f/3.5 EX DC HSM
  •  10-22mm f/3.5-4.5 USM
  •  10-24mm f/3.5-4.5 DX
Contohnya sebagai berikut, kawan:



No Editing, just resize+watermark :D
LENSA TELE
Lensa tele, jenis lensa yang memiliki kemampuan cenderung mempersempit sudut pandang namun mendekatkan obyek atau juga bisa dikatakan memperbesar obyek. Dipasaran biasanya memiliki size (70-200mm, 70-250mm, 70-300mm, dsb), lebih sering digunakan untuk mengejar moment pertandingan sepak bola, balap motor, satwa liar,dsb. Contoh tele 70-200mm, cekidot:



Editingnya cuma ngasih hiasanya dipojok, over all asli no editing :D
LENSA MACRO
Lensa macro, biasanya digunakan untuk memotret benda yang kecil. sesuai dengan namanya, macro pastinya dikhususkan untuk benda-benda kecil. Karena lensa macro memiliki kemampuan lebih dalam pembesaran obyek, dibandingkan lensa-lensa diatas tadi. Misal untuk memotret serangga, lensa ini mampu memunculkan detailnya tekstur tubuh dari serangga tadi. Untuk contoh hasil mohon Maaf, PB tidak punya. Kalau mau nyomot dari Google, soal Photografy itu sensitif banget, kawan…hehehee!! *Maklum jenis lensa macro jarang kepakai, menurut kebutuhan pribadi PB  :D
LENSA FISH EYE
Lensa fish eye ini, mempunyai kemampuan hampir mirip dengan mata ikan. Jadi makanya dinamakan fish eye, kemampuan yang memiliki sudut pandang 180º. Cara kerjanya hampir sama dengan lensa jenis wide, namun fish eye ini lebih melebar bangets sampai 180º dan tingkat distorsinya sangat tinggi. Namun lensa ini memiliki keunikan tersendiri, bahkan lebih artistik. Untuk contoh hasil mohon Maaf, PB tidak punya. Kalau mau nyomot dari Google, soal Photografy itu sensitif banget, kawan…hehehee!! *Maklum jenis lensa fish eye mahal harganya buat kantong PB anak kost macam gini dan jarang kepakai  :D



sumber : http://potretbikers.com/2013/06/21/macam-macam-jenis-lensa-fungsinya/

PENGERTIAN SKENARIO

Skenario, adegan layar (screenplay) atau naskah film ialah cetak biru yang ditulis untuk film atau acara televisi. Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada seperti hasil sastra.
Formatnya disusun sedemikian rupa sehingga 1 halaman biasanya menghabiskan waktu 1 menit. Tulisan standar untuk skenario adalah Courier ukuran 12. Terdapat sejumlah program komputer yang dibuat khusus untuk membuat skenario, seperti Celtx,DreamaScriptFinal DraftMovie Outline 3.0FiveSprocketsMontage, dll.
Komponen-komponen utama dalam skenario terdiri dari aksi dan dialog. Aksi merujuk kepada "apa yang kita lihat" dan dialog merujuk kepada "apa yang dituturkan oleh tokoh". Tokoh-tokoh dalam skenario juga dapat diperkenalkan dalam bentuk visual di awal cerita.
Skenario untuk televisi kadangkala disebut sebagai "skenario TV" atau "teleplay" dalam Bahasa Inggris.
Naskah film merupakan salah satu karya sastra yang memiliki kesamaan struktur dengan drama. Sebuah naskah film juga memiliki latar, plot, penokohan, dan tema. Hanya saja, teknik penulisannya sedikit berbeda dengan penulisan drama. Dalam sebuah naskah film, tidak terlalu banyak monolog seperti dalam drama, dan penokohan lebih banyak digambarkan dengan dialog-dialog antar tokoh dalam naskah tersebut, karena hasilnya nanti adalah visualisasi dari naskah film itu sendiri.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Skenario

Kamis, 15 Januari 2015

TEKNIK PENCAHYAAN

Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi

Sebelumnya pernah dibahas tentang cahaya buatan (articial lighting). Kali ini akan dibahas beberapa teknik lighting yang umum digunakan. Mengacu pada pemahaman fotografi sendiri yang berarti ‘melukis dengan cahaya’ maka tanpa adanya suatu cahaya tidak akan karya fotografi. Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi.
1.Hi Key
2.Low Key
3.Candle Light
4.Split
5.Horror
6.Butterfly

7.Rembrandt


1. High Key Lighting


High Key Lighting
Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.

2. Low Key Lighting


Low Key Lighting
Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto.

3. Candle Light


Candle Light - Photo by: Tuhin
Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.
Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah.

4. Split Lighting


Split Lighting - Photo by: Samantha
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.

6.  
Horror Lighting


Horror Lighting - Photo by: Ekillian
Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada anglepengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model.

7. Butterfly Lighting


Butterfly Light - Photo by: Oneslidefotography.com
Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto.

8. Rembrandt Lighting


Rembrandt Light
Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata.
Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama  pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.


Berikut ini beberapa contoh peletakkan posisi lampu dan foto yang dihasilkan


sumber : http://infoterbaruphotograph.blogspot.com/2013/04/teknik-pencahayaan-dalam-fotografi.html














Rabu, 14 Januari 2015

TEKNIK MENGGUNAKAN KAMERA DSLR



Untuk menghasilkan gambar yang berkualitas dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus menguasai paling tidak teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Teknik-teknik dasar tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang seimbang dan fokus yang tajam.
Untuk melatih itu semua tentu diperlukan jam terbang yang tinggi dalam memotret, karena insting/kepekaan kita akan semakin terasah, apalagi terkait dengan komposisi gambar seorang fotografer harus mempunyai naluri seni yang tinggi agar menghasilkan gambar tajam dan sebuah gambar yang bisa bercerita.
Komposisi bukan saja objek yang mempunyai susunan bagus(dari sononya bagus) melainkan juga angle atau sudut pandang yang baik juga dimana fotografer mampu menemukan titik yang terbaik.
Waktu pengambilan gambar bisa dilakukan kapanpun, baik siang, malam atau petang dengan mempertimbangkan pencahayaan, kondisi tempat pemotretan dan menguasai penggunaan berbagai aksesori kamera untuk mendapatkan gambar yang kita inginkan.
Setiap kamera pasti memiliki karakteristik sendiri-sendiri, oleh karena itu penting sekali bagi seorang fotografer menguasai spesifikasi kamera yang mereka miliki. Disinilah pentingnya peran buku panduan/manual book bawaan yang didalamnya terdapat cara pemasangan komponen, cara merawat kamera serta cara mengoperasikannya.
Berikut ini adalah teknik pengaturan kamera yang wajib kita kuasai:

1. White Balance

Untuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun dinding. Anggap saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan), gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas tersebut. Pengaturan white balance bisa dengan menggunakan skala kelvin atau dengan gambar-gambar untuk menyatakan suhu pencahayaan ruangan seperti cloudy, tungsteen, white flourescent dll. Nah, gambar yang kita ambil tadi merupakan patokan untuk mengoreksi white balance untuk mendapatkan ketajaman gambar sesuai dengan suhu ruangan.
Berikut adalah tabel Skala Kelvin


Skala Kelvin
Dari Skala Kelvin diatas menunjukkan bahwa 1.000 kelvin berwarna merah dan 10.000kelvin berwarna langit biru, hal ini menunjukkan bahwa apabila settingan kelvin kita terlalu tinggi akan berwarna kekuningan, dan apabila settingan kelvin kita terlalu rendah akan berwarna kebiruan. Aturlah skala kelvin sesuai gambar diatas, hasil foto haruslah tampak netral, yakni tidak kekuningan atau kebiruan.

2. Fokus




fokus lensa
Pengaturan fokus secara manual dapat dilakukan dengan cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa. Dengan begitu fokus dapat kita atur ketajamannya secara manual dengan cara memutar ring fokus pada lensa. Gunakan mode auto apabila tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan gambar yang berkaitan dengan jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat Luas) 2. Long Shot (pandangan lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari lutut sampai kepala) 4. Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5. Medium Close Up(Objek manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7. Big Close Up(Hidung / mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai detail sangat jelas.

3. Diafragma

pengaturan aperture
Diafragma disimbolkan dengan f yakni pengaturan bukaan lensa, seperti kita lihat pada gambar disamping, semakin kecil nilai f nya maka semakin besar bukaan lensanya. Angka f yang kecil(bukaan besar) akan menyebabkan Depth of Field(DOF) / area tajam lebar meliputi objek utama dan background akan nampak jelas, sedangkan semakin besar pengaturan f(bukaan kecil) Depth of Fieldnya akan sempit yakni objek didepan jelas, sedangkan objek dibelakang/backgorund buram. Ukuran f sendiri terdiri dari f/1,4(yang terkecil) hingga f/16(yang terbesar). Diaframa termasuk 1 dari 3 komponen eksposur yang sangat bermanfaat mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa.

4. Shutter Speed




shutter speed cepat
Shutter speed adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed adalah dalam satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin besar angka satuannya misal 1/1000 makaa semakin cepat pula waktu buka dan tutup rana/ jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya apabila angka satuannya semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula kecepatan buka dan tutup rana / jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih banyak.

Untuk membekukan objek bergerak misalnya orang sedang berselancar atau baling-baling pada helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi seperti gambar disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar tersebut dinamakan panning atau freeze. Jadi semakin cepat gerakan objek yang ingin kita tangkap maka semakin besar pula satuan shutter speednya. Set pengaturan shutter Speed diatas 1/250 untuk membekukan aksi (seperti gambar disamping) , serta gunakan shutter speed dibawah 1/25 untuk memburamkan objek seperti air yang sedang jatuh/air terjun.





Tehnik Fotografi Slow Spped
Untuk menghasilkan foto sesuai gambar disamping dibutuhkan settingan shutter speed yang rendah, hal ini akan memperbanyak cahaya yang masuk yang sangat berguna apabila dilakukan dimalam hari. Pada shutter speed yang rendah diperlukan bantuan 
Camera
stand(monopod/tripod), agar mampu meredam goyangan dan gambar yang dihasilkan tidak kabur. Lebih baik lagi apabila menggunakan shutter release / aksesori kamera untuk menggantikan peran tangan kanan dalam menekan tombol shutter. Alat ini juga bisa dikendalikan dari jarak jauh sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih tajam.

5. ISO


ISO merupakan tingkat kesensitifan sensor kamera. Semakin tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki lebih banyak cahaya, sebaliknya semakin rendah settingan ISO maka semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera . Seperti gambar diatas, semakin rendah ISO semakin rendah pula noise, sebaliknya semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula  noisenya. Kita harus menemukan setting ISO yang pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada kisaran 320-800 karena lebih dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar terlihat redup atau kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau saat cahaya benar benar minim. Agar  gambar yang dihasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan naikkan hanya jika memang dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti menaikkan Noise.